Jumat, 25 April 2014

Permintaan maaf yang terlambat



            Disebuah Kota, Tinggallah Seorang anak dari Keluarga yang kaya, Dia Bernama Vina. Vina Bersekolah di “ SMA Harapan Bangsa ‘’  Vina Duduk dikelas 11, Ia termasuk siswi yang Cerdas dan berprestasi. Disekolah Vina selalu ceria,Ia Merasa senang karena memiliki teman-teman yang dekat dengannya.
            Suatu pagi, ketika ia mau berangkat ke sekolah, ia pamit kepada kedua orangtuanya, tapi pagi itu serasa berbeda, Ibu dan ayahnya tak seceria seperti biasanya.  Vina tak ambil pusing, mungkin karena memang, ibu dan ayahnya sedang sibuk dengan apa yang dilakukannya.
Vina    : “Bu vina berangkat sekolah dulu ya... ( sambil bersalaman dengan ibunya). Oh iya bu, ayah kemana ko belum keliatan ?”
Ibu      : “Iya vin, Engga tau, coba cari ajah didepan”
Vina    : “Iya sudah iya bu, Vina berangkat dulu ya bu, Assalamu’alaikum”
Ibu      : “walaikumsalam”
Vina melihat ayahya sedang duduk diteras rumah,sambil membaca koran.
Vina    : “Ayah, ko tumben pagi-pagi sudah duduk didepan rumah. Biasanya kan ayah sudah siap-siap berangkat kerja ?”
Ayah   : “Eh kamu vin, mengagetkan ayah saja, ayah tidak kerja hari ini. Kamu mau berangkat sekolah ya vin ?”
Vina    : “Iya ayah, vina berangkat sekolah dulu ya yah” (sambil bersalaman dengan ayahnya)
Ayah   : “Iya vin, hati-hati Dijalan yah”
Vina    : “Iya yah, Assalamu’alaikum”
Ayah   : “ Walaikumsalam”
            Vina pun berlalu berangkat kesekolah, seperti biasa ia menyapa teman-temannya, dan teman-temannya pun menyambut vina dengan senang. Vina memiliki 4 teman, Yaitu Nuri,Sesha,Keyla,Deli . Canda tawapun terjadi antara mereka ber 5.
Vina    : “Hay...” (Sambil melambai kepada teman-temannya)
            Teman-temannyapun membalas lambaian vina dengan melambai lagi,sambil tersenyum senang. Vina pun menghampiri mereka.
Vina    : “Hayoo pagi-pagi udah pada ngegosip, ngomongin aku ya” (Sambil tertawa)
Keyla  : “Idih Vina Pagi-pagi udah GR” (Sambil tertawa)
Nuri    : “Iya ih Vina GR, Kita itu lagi ngomongin Kucing yang bisa terbang”
Sesha            : “Loh Nuri bukannya tadi kita ga ngomongin itu yah, lagian mana mungkin kucing bisa terbang”
Nuri    : “Hffftt (Sambil menghela nafas) Emang susah ya kalau ngomong sama sesha, lurus ajah kaya penggaris”

Deli     : “sesha cantik... kenapa sih ga bisa ada belokan sedikit ajah gitu ya”
Sesha            : “Lah kan emang bener tadi kita ga ngomongin itu,wahh nuri boong ajah”
Nuri    : “ya ya ya, terserah kamu ajh ses,ngeladenin kamu bikin cape”
Vina,keyla,deli tertawa bersamaan.
Vina    : “hehe, udah-udah ko jadi berantem sih, ngomongin tentang cape, mending kita sarapan dikantin yu, laper nih”
Nuri    : “Ayo (dengan semangat) Tapi ditraktir kamu yah?”
Vina    : “Oke tenang, nanti kalian aku traktir sepuasnya”
Sambil tertawa mereka ber 5 pun pergi ke kantin.
            Dimanapun mereka berada tak luput dari canda dan tawa. Bel masuk pun berbunyi bersamaan dengan habisnya makanan mereka. Vina bukan termasuk orang yang ingkar janji, ia pun membayar makanan yang teman-temannya makan, tapi Keyla menolak untuk ditraktir vina hari itu, ia merasa vina sudah terlalu sering mentraktirnya. Si sesha yang lugu itupun mengikuti keyla, sesha berfikir yang sama seperti keyla.
Deli     : “Eh udah bel masuk tuh, kita ke kelas yu”
Nuri    : “Ayo, oh iya vin, jadikan kamu yang bayarin kita ?”
Vina    : “Jadi dong, bentar yah , aku mau bayar dulu”
Keyla  : “mm Vin, aku ga usah ya, nanti aku bayar sendiri ajh. Ga enakan masa hampir setiap hari dibayarin terus sama kamu, ini uangnya, aku habis 6.000”
Sesha            : “Iya vina, sesha juga yah, nanti sesha bayar sendiri ajah, ini uangnya vin,sesha habis 7.000”
Vina    : “Loh ko gitu, Aku kan tadi udah janji mau traktir kalian, biar aku ajh ya yang bayar,”
Keyla  : “Engga usah vin, aku sama sesha bayar sendiri ajh”
Vina    : “Bener engga papa ?”
Sesha            : “Iya vina” (sambil tersenyum)
Vinapun hanya tersenyum, ia berlalu pergi untuk membayar.
Nuri    : “Keyla,sesha kalian apa-apaan sih, ada rezeki ko ditolak”
Keyla  : “Seperti kataku tadi, coba dong sekali-kali kamu traktir kita,jangan vina trus”
Nuri    : “Yaudah ajh gausah nyolot gitu ngomongnya”
Deli     : “Udah-udah kalian apaan sih,masalah gitu ajh ribut, ayo kekelas, nanti terlambat, bisa dihukum kita. Vin kamu udah belum bayarnya ?”
Vina    : “Udah, ayo kita ke kelas”
            Vina,keyla,nuri,sesha,deli pergi ke kelas. Mereka mengikuti jam pelajaran seperti biasanya. Belajar, bermain,bercanda, itulah yang mereka lakuin disekolah.
Jam pelajaran untuk hari itupun sudah habis,dan waktunya pulang. Nuri Pulang bersama Deli dan sesha, sedangkan Vina pulang bersama Keyla, karena arah rumah mereka sama.
Sesampainya dirumah, vina terkejut mendengar ayah dan ibunya bertengkar. Vina tidak berani masuk rumah, ia hanya berdiri kaku mendengar kata-kata bahwa orangtuanya akan bercerai.
Ibu      : “Mau dikasih makan apa nanti vina kalau kamu berhenti kerja, belum lagi biaya sekolahnya. Dari awal saya sudah bilang, jangan sekolahkan vina disekolah yang mahal, liat sekarang, kita sudah tidak punya apa-apa lagi”
Ayah   : “Diam kamu, ini juga gara-gara kamu kalau saja kamu tidak menghambur-hamburkan uang untuk keperluar yang tidak penting, kita masih punya tabungan walaupun saya berhenti kerja”
Ibu      : “Salahin aja saya terus,salahin”.
Ayah   : “Iya memang kamu salah”
Ibu      : “Yasudah kalau gitu, kita cerai saja, ceraikan aku sekarang juga !”
Ayah   : “oke,sekarang kita cerai”
Vina    : “Apa ?! Ayah dan ibu mau cerai ?” (sambilmenangis)
Ayah   : “Iya vin, kamu ikut ayah ya sayang. Ayah janji bakal berusaha semampu ayah untuk masa depan kamu”
Ibu      : “Hah, berusaha apa ? sekarang ajah kamu tidak punya pekerjaan apa-apa. Vina kamu ikut ibu. Kamu tidak boleh ikut ayah”
Vina    : “Diam ! Ayah dan ibu jahat, kalian engga sayang vina” (vina berlari menuju kamarnya)
Ayah   : “Vina, dengerin penjelasan ayah vin...  Yasudah vina ikut kamu saja, mungkin sekarang dia sudah membenciku karna ini semua, Jaga Vina baik-baik. Sampaikan salamku untuk vina”
Ayah vina pergi berlalu meninggalkan rumah. Sedangkan sang ibu hanya diam melihat kepergian ayah vina. Ibu pun berniat untuk menenangkan vina dan  menjelaskan kepada vina alasan ia bercerai dengan ayahnya.
Ibu      : “Lebih baik, aku jelaskan kepada vina mengapa ini terjadi.semoga vina bisa menerimanya”
            Suatu hari, Vina hendak berangkat ke sekolah. Tetapi setelah sampai disekolah, ia merasa ada yang beda, teman-teman yang biasanya ceria melihat vina datang, kini mereka malah diam, hanya keyla yang menyapanya. Vina merasa bingung kenapa teman-temannya seperti itu. Ternyata berita tentang perceraian orangtua vina sudah diketahui oleh teman-temannya, entah dari mana kabar itu datang.Tak seperti yang diharapkan oleh vina, ternyata Nuri,deli menjauhi vina, malahan mereka berdua meledeknya, sedangkan sesha dengan polosnya hanya diam memperhatikan perlakuan teman-temannya kepada vina.
Vina    : “Hay” (sambil tersenyum dan melambai)
Nuri dan deli hanya diam, sesha tersenyum. Dan hanya keyla yang menjawab lambaian vina
Keyla  : “Hay vina, sini” (tersenyum)
Nuri    : “Keyla,ngapain sih nyuruh orang yang ga punya ayah dateng kesini”
Deli     : “Iya key, kaya ga ada kerjaan ajah”
Keyla  : “Kalian kenapa sih, kalian ga boleh gitu, vina itukan temen kita”
Deli     : “Apa kata kamu ? temen kita ? Lu ajah kali, gue si engga. Eh keyla vina tuh engga punya ayah,dia ga pantes berteman sama kita”
Keyla  : “Emang apa salahnya kalau dia engga punya ayah ?”
Nuri    : “Ya jelas salah lah, ayah dia itu dipecat dari kantornya, dan keluarga dia jatuh miskin, jadi dia itu ga pantes berteman sama kita”
Keyla  : “Nuri !” (sambil membentak)
Vina    : “Sudah key, memang benar apa yang dikatakan deli dan nuri, aku gapunya ayah,dan sekarang aku miskin. Jadi aku ga pantas lagi berteman dengan kalian”
Keyla  : “Tapi vin, mereka tidak sepantasnya memperlakukan kamu seperti ini”
Vina    : “Engga papa ko key, aku kekelas duluan yah. Del,Nuri,Sesha aku kekelas ya”
Nuri    : “Yaudah sana, jauh-jauh deh dari kita. Ih” (dengan nada jijik)
            Detik tak terhitung,menit berlalu, jam tak berhenti, hari berganti, beberapa bulan dijumpai, vina begitu merasa sedih dan tertekan, jiwanya goyah. Vina jadi sering melamun. Prestasi yang biasa ia raih, terlepas begitu saja, Vina tidak lagi menjadi vina yang seceria dulu. Ia mencoba mendekati teman-temannya lagi tapi sia-sia nuri dan deli tetap membencinya, hanya keyla yang menemaninya sedangkan sesha karena ia bersifat polos ia menjadi terpengaruh oleh deli dan nuri, dan ikut membenci vina.
            Suatu hari,ketika pulang sekolah vina sedang duduk sendiri,ia merasa begitu lemas. Saat itu keyla menghampiri vina, ia berniat mengajak vina untuk jalan-jalan, tetapi niatan keyla terhenti saat melihat wajah vina begitu pucat.

Vina    : “Aduh laper, mau bli makan tapi engga punya uang.
              Aw..ko tiba-tiba kepalaku sakit (Memegang kepala,sambil menahan rasa sakit)
Keyla  : “Vina, kamu kenapa ?”
Vina    : “Eh keyla, aku gapapa ko (sambil tersenyum), oh ya Keyla mau ga anterin aku pulang, kepala aku sakit banget”
Keyla  : “Iya vin, ayo kuantarkan pulang”
            Keylapun mengantarkan vina pulang. Setelah sampai dirumah, ibu vina terkejut melihat wajah anaknya sangat pucat.
Keyla  : “Assalamu’alaikum” (mengetuk pintu)
Ibu      : “Walaikum salam,Vina, Kamu kenapa nak ?” (terkejut)
Vina    : “Vina engga Papa kok bu,” (tersenyum)
Ibu      : “Engga papa apanya,wajah kamu pucet gitu, Key vina kenapa ?”
Keyla  : “Vina bilang kepalanya sakit bu,”
Ibu      : “Kamu terlalu kecapean vin, ibu antar kamu kekamar ya?”
Vina    : “Iya bu”
Beberapa saat
Keyla  : “Bu keyla pamit dulu ya”
Ibu      : “Iya key,terimakasih banyak yah, salam buat ayah dan ibu kamu”
Keyla  : “Iya bu (bersalaman) Assalamu’alaikum”
Ibu      : “Walaikum salam”
            Ibu vina mengajak anaknya untuk priksa ke dokter,awalnya vina terus saja menolak ajakan ibunya karena ia berfikir periksa kedokter hanya membuang-buang uang saja, lebih baik uang itu digunakan untuk keperluan lain, tapi lama kelamaan vina mau untuk periksa kedokter. Vina dan ibunya pergi ke rumah sakit terdekat. Setelah vina selesai diperiksa, betapa terkejutnya sang ibu ketika dokter memberi tahu bahwa putri satu-satunya yang ia miliki mengidap penyakit kanker otak stadium akhir, bahkan kanker itu sudah menyebar. Dokter berkata,mungkin umur vina ga akan lama. Dokter menyarankan agar vina melakukan kemoterapi, tapi apa daya ibu vina tak mempunyai biaya untuk itu. Tak ada pilihan lain, ia hanya mengharapkan sebuah keajaiban untuk kesembuhan putrinya. Ibu mengajak vina pulang. Sesampaiya dirumah,sudah pasti vina menanyakan kenapa dengan dia. Tapi ibu vina tidak memberitahukan bahwa vina mengidap penyakit kanker otak stadium akhir.
Ibu      : “Vin kamu langsung istirahat ajah ya”
Vina    : “Iya bu, oh iya bu, apa kata dokter tadi ? Vina punya penyakit apa ?”
Ibu      : “Kata dokter kamu kecapean karna kurang istirahat ajah, sebentar lagi juga sembuh ko”
Vina    : “Ohh gitu, yaudah kalau gitu,vina istirahat dulu ya bu”
Ibu      : “Iya vin” (tersenyum)
Vina pun pergi berlalu ke kamarnya.
Ibu      : “Ya Allah apa yang harus aku lakukan, kenapa vina harus menderita penyakit seperti itu, kenapa tidak saya saja. Vina adalah putri satu-satunya, dialah harapanku. Aku harus memberitahu ayahnya” (Menangis) kemudian pergi.

            Sudah satu bulan vina tidak masuk sekolah, Keyla teman terdekat vina sudah diberitahu oleh ibu vina, kalau alasan vina selama ini tidak masuk sekolah karena vina menderita penyakit kanker otak. Tetapi ketidakhadiran vina disekolah, justru membuat nuri,deli dan sesha senang. Keyla memberitahu nuri,deli dan sesha tentang penyakit vina. Mereka terkejut, tetapi mereka acuh saja. Keyla mengingatkan beberapa hal tentang siapa vina dulu, sehingga membuat nuri,deli dan sesha sadar dengan apa yang ia lakukan sekarang.
Sesha            : “Nuri udah satu bulan aku ga liat-liat vina, dia kemana ya?”
Nuri    : “gatau mungkin dia gapunya biaya untuk melanjutkan sekolah” (sambil tertawa)
Deli     : “Mungkin juga dia malu kali karna dia sekarang miskin, (tertawa) yaudahlah biarin, ngapain kita pusing-pusing mikirin dia, ga penting banget” (tertawa bersama)
Keyla  : “Kalian salah ! Vina tidak masuk sekolah karena selama ini dia sedang sakit!”
Nuri    : “Oh ya ? Sakit apa dia, ga sekalian mati ajah” (nuri,deli,dan sesha tertawa)
Keyla  : “Nuri ! jaga ucapanmu. Vina mengidap penyakit kanker otak”
Deli     : “Iya terus, apa hubungannya sama kita, iya kan nuri”
Nuri    : “Yap, ga penting banget tau ga”
Keyla  : “Cukup ! Kenapa si kalian ini, dulu waktu vina masih kaya kalian begitu pedulinya terhadap dia, sekarang vina miskin kalian malah kaya gini, apa kalian tidak ingat vina selalu selalu peduli terhadap kita, ia selalu berusaha menuruti keinginan kalian. Sesha siapa yang selalu menjelaskan disaat kamu tak mengrti karena kepolosan kamu, deli siapa yang paling peduli bahkan ikut menangis saat kamu frustasi karena orangtuamu hampir bercerai, dan kamu nuri siapa yang selama ini selalu menuruti keinginan kamu ? Ingatla,hal sekecil itupun vina lakuin untuk kita. Apa salah vina sehingga kalian seperti ini. Perceraian orangtuanya bukanlah keinginan vina, kita sebagai teman seharusnya mensupport dia, bukan kaya gini. Sekarang vina sakit, dan vina sangat membutuhkan kita”.
Nuri    : “Keyla benar, selama ini kita udah jahat terhadap vina, tak seharusnya kita seperti ini, pulang sekolah nanti mari kita tengok vina”
Sesha            : “engga nyangka sesha sejahat itu (Sedih), Kita harus minta maaf sama vina”
Deli     : “Ya, kita juga harus mensupport vina, supaya vina lekas sembuh”
Keyla tersenyum melihat teman-temannya sadar.
            Vina merasa begitu lemas, berjalanpun ia sempoyongan. Ibu vina mendekatinya,vina susah untuk berbicara, ia harus bersusah payah agar bisa berbicara dengan ibunya. Sedangkan nuri,deli,sesha, dan keyla segera menuju kerumah vina.
Vina    : (berjalan sempoyongan)
Ibu      : “Vin, vina kamu mau kemana, kenapa engga istirahat ajah”
Vina    : “Vina bosen dikamar bu, vina pengen keluar”
Vina tiba-tiba terjatuh
Ibu      : “Vina kamu kenapa “
Vina    : “Badan vina lemas bu”
Ibu      : “Ibu antar ke kamar ya ?”
Vina    : “Iya bu” (ketika hendak berdiri ternyata tidak bisa) “bu kaki vina ga terasa apa-apa”
Ibu      : “Ya Allah nak, kamu masih muda kenapa harus merasakan seperti ini”
Vina    : “Bu Vina ingin istirahat,vina ga kuat lagi, vina lelah merasakan ini semua bu”
Ibu      : “Engga vin, kamu harus kuat, kamu harus sembuh vin”
Vina    : “Bu Vina boleh minta tolong ?”
Ibu      : “Boleh sayang”
Vina    : “nanti kalau teman-teman vina datang, tolong berikan surat Ini untuk mereka ya bu”
Ibu      : “Iya sayang nanti ibu berikan, vina harus kuat”
Vina    : (tersenyum) “Bu sampaikan salam vina untuk ayah dan teman-teman vina, ibu engga boleh sedih” (tersenyum)
Saat itulah vina menghembuskan nafas terakhirnya.
Ibu      : “Vina, Vina bangun, kamu ga boleh tinggalin ibu nak, vina bangun” (nangis)
Beberapa saat teman-teman vina datang, mereka begitu terkejut melihat vina sudah terbaring kaku.
Bersama        : “Assalamu’alaikum”
Ibu                  : “Walaikumsalam”
Mereka ber 4 mendekati ibu dan vina yang sudah terbaring kaku, mereka bersedih,dan menangis.
Ibu                  : “keyla,nuri,sesha,deli sebelum vina pergi,ia menitipkan ini untuk kalian” (memberikan surat)
Dibacakanlah surat dari vina tersebut (oleh narator)
            Vinapun menghembuskan nafas terakhir dipangkuan sang ibu. Kini keyla,nuri,sesha dan deli begitu sangat menyesal, karna ia belum sempat meminta maaf kepada vina.
TAMAT